Senin, 23 Februari 2009

PART III


Senang nya masih ada ide buat lanjutin ceritanya, walaupun sejauh ini belum ada yang komentar, gak papa deh..lanjut mang...

jadi yang belum baca secara keseluruhan pasti gak seru, so gak papa dong luangkan waktu 15 menit buat baca dari awal..selamat membaca


KELUARGA KECIL BAHAGIA ???


Hal itu tidak sia-sia, karena ia menemukan pemandangan yang begitu elok, hamparan sawah yang luas berwarna hijau, dengan suara gemericik air yag melalui saluran air yang bersumber dari irigasi tadi, dengan petani yang mulai membajak sawah sambil memukul-mukul bokong kerbau agar berjalan lebih cepat, benar-benar pemandangan yang sangat membahagiakan.
*****
Dengan pelan laju mobil dipacu…namun perhatiannya terpusat ke 1 rumah yang berdesain begitu unik dipinggiran irigasi tersebut, terbuat dari belahan kayu jati seperti desain rumah perkemahan pada musim panas di Eropa , serta terdapat cerobong asap diatapnya,Pagarnya pun terbuat dari kayu, dengan tumbuhan yang tertata indah berwarna warni menyegarkan mata


Gempita : “…” Wuah….apik sekali rumah ini…coba aja aku tinggal disini ya pasti teduh dan damai rasanya…”

lamunan Gempita semakin menjauh membayangkan seolah olah dipagi hari Ia menyapu di teras didepan rumah, kemudian disamping rumah kak Bagas memotong-motong kayu menjadi bagian yang lebih kecil sebagai Kayu bakar untuk menghangati tubuh mereka jika malam telah tiba…

Gempita : “ Idih..apaan sih…he..he..he…romantis amat…malu-maluin aja “

Gempita menertawakan dirinya yang tampak bodoh karena membayangkan hal sangat diidamkannya tapi gak mungkin terwujud…

Beberapa menit berselang akhirnya Ia tiba juga di kantor tempatnya bertugas, dengan penuh wibawa Gempita memasuki ruang meeting untuk memulai Morning Briefing dengan beberapa staffnya, ini merupakan meeting pertama yang dipimpin olehnya. Meeting berjalan cukup serius namun tetap santai.

Gempita : “ Terus bagaimana hari ini lancar ?
Karyawan 1 : “ Lancar bu…pasokan sudah dikirim kira-kira sebentar sore sudah sampai ”
Gempita : “ Hasil bulan ini gimana, memenuhi target gak ?
Karyawan 2 : “ Masih dibawah sedikit ibu, tapi khan closing masih dua hari lagi jadi menurut perhitungan saya kemungkinan malah melebihi dari pencapaian bulan lalu “
Gempita : “ Oh begitu, tapi kita gak boleh terlena karena competitor semakin banyak, jadi inilah saatnya kita bersaing secara sehat, siapa hebat serta yang kuat dalam konsep dan operational tentu perusahaan tersebut yang memegang kendali.Saat ini kita masih menduduki peringkat kedua dalam penjualan produk, semoga kedepan kita bisa menjadi yang terbaik, maka dari itu kami butuh dukungan dari Anda semua, karena jika kita sukses tentu saja semua karyawan akan terkena dampaknya…baik melalui perbaikan fasilitas maupun kesejahteraan karyawan Bagaimana anda Siap Untuk kerja keras ??!”
Karyawan : “ Siap Bu !!! “
Gempita : “ Baik, Semoga semangat yang Anda Ucapkan bukan hanya dibibir aja tapi bisa dibuktikan, dan saya selaku Pimpinan yang dipercayakan oleh kantor pusat mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama anda selama ini, mari bersama-sama kita menatap masa depan yang lebih cerah…amien…”

Tanpa aba-aba dengan serentak para peserta meeting bertepuk tangan menandakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan tersebut. Meeting ditutup, mereka kembali keaktifitas masing-masing.

*****
Gempita : “ Pak kita lewat jalur yang ini saja ! “
Supir : “ Baik bu “

Gempita mengarahkan supirnya untuk melewati jalur yang tadi pagi dilewatinya.sambil terus menikmati pemandangan. Sampailah pada irigasi yang mengalirkan air kepersawahan, air itu berasal dari sungai yang merupakan ciri khas dari pulau Kalimantan sebagai pulau yang memiliki banyak sungai.

Gempita : “ Pak kita berhenti disini dulu ya!, aku mau menikmati pemandangan irigasi serta melihat aliran air ini, indah sekali..”
Supir : “ Baik..bu “

Pandangan gempita kembali terusik dengan sebuah rumah kayu mungil disamping irigasi tersebut.

Gempita : “ Pak itu rumah siapa ya? ” kok bisa ada disana? Lagian disini gak ada perumahan penduduk khan?”

Supir : “ oh rumah itu bu. Saya sih kurang tau pasti, tapi dengar-dengar itu rumah punya Insinyur yang mendesain irigasi ini, jadi waktu dibangun beliau tinggal disini, supaya lebih mudah diawasi, begitu informasi yang saya dengar bu , tapi insinyur nya sendiri saya gak pernah lihat, karena kata orang kampung sekarang sudah balik ke Jakarta jadi yang tinggalin penjaga irigasinya, pak Sudirman namanya”

Gempita : “ Mau dijual gak ya? atau disewakan gitu?”
Supir : “ Baik bu, nanti saya akan tanyakan “
Gempita : “ Ok, Makasih ya Pak “
Supir : “ Sama-sama bu “

Percakapan tersebut telah berlalu beberapa hari, namun hasilnya belum juga nampak, bapak supir mengatakan Bapak sudirman yang tinggal dirumah tersebut sedang mengikuti pelatihan di kantor pusat, jadi rumah tersebut kosong. Dan Gempita adalah orang yang gak bisa puas sebelum mencapai apa yang diinginkannya, keinginan untuk tinggal dirumah tersebut semakin memuncak, tak kuasa menahan keinginannya Gempita memutuskan untuk kerumah tersebut sendirian mengingat hari ini adalah hari minggu jadi Gempita bebas untuk hang out.

Tidak berselang beberapa lama, Gempita tiba ditempat tersebut , memang rumah tersebut tampak kosong, tapi bersih, “ kok bisa ya “ pertanyaan itu otomatis berkutat dikepalanya , Gempita duduk dengan santainya diteras rumah kayu itu…dari kejauhan didengarnya derap langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat .

Penjaga : “ Loh…Ibu ini siapa?”

Ini lah jawaban dari pertanyaan gempita

Gempita : “ Maaf Pak, Saya mencari Bapak sudirman “
Penjaga : “ Oh..Maaf bu, masalahnya saya belum pernah lihat ibu sebelumnya “
Gempita : “ Gak papa Pak, Bapak yang bersih – bersih disini ya ?”
Penjaga : “ Iya, saya Riduan bu.. Bapak Sudirman lagi ada pelatihan di Kantor pusat bu “
Gempita : “ oh gitu, kapan baliknya ya pak ?
Penjaga : “ gak tau bu, katanya Cuma 1 minggu tapi ini dah 2 minggu saya juga bingung “
( Sambil digaruk-garuknya kepalanya )
Gempita : “ Ada nomor telp yang bisa dihubungi gak ya pak ? “
Penjaga : “ Ada bu, tapi saya gak punya Hempong, jadi klo mau nelpon kita harus kekota dulu…”
Gempita : “ Hand phone maksud bapak? Gak…papa..pak saya punya kok “
( sambil diperlihatkannya ke pak riduan )
Penjaga : “ Wuah..Bagus juga ya hempong ibu…beda dengan punya pak Sudirman, jadi kita bisa dengar suara Bapak sudirman dari sini ya bu?”
Gempita : “Iya bisa pak, tapi kita perlu nomornya bapak sudirman dulu, supaya bisa nyambung, bapak punya khan ?”
Penjaga : “Iya, bu …punya….punya ( dengan penuh semangat ) , saya ambil dulu ya bu, saya simpan sama istri klo sama saya takut hilang, sebentar ya bu..rumah saya di belakang irigasi ini kok”
Gempita : “ Baik pak saya tunggu “

Secepat kilat pak riduan berlari, Gempita hanya tersenyum melihat kepolosan penjaga tersebut, mungkin selama ini dia hanya mendengar atau melihat handphone tersebut dari televisi. Tiba-tiba terdengar suara derap kaki berlari tapi jumlah kaki lebih banyak, begitu kaget gempita ternyata yang berlari adalah Pak Riduan, seorang wanita dan 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Sang wanita berlari dengan dengan memegang kantong plastik hitam.

Penjaga : “ Maaf ya bu lama….( sambil terengah-engah..karena berlari.. )
Gempita : “ Gak Kok pak, Belum juga sepuluh menit….ini siapa??” (sambil tersenyum gempita memandang wanita dan anak-anak tersebut )
Penjaga : “ Ini istri saya bu, Rodiah, dan ini anak-anak saya, Tuti, Jamal, dan yang paling kecil ini ulfa.mereka mau lihat orang pake hempong bu, khan dulu saya pernah ceritakan waktu pak Sudirman telpon Bosnya pake hempong suaranya bisa kita dengar, terus mereka penasaran, jadi saya janji nanti klo ada waktu akan saya perlihatkan juga, gak papa ya bu? Masalahnya saya sudah janji sama keluarga saya “
Gempita : “ Ha..ha..ha… gak papalah pak malah saya senang bisa kenalan dengan keluarga kecil Bapak Riduan, oh ya Ibu, adek-adek semua, nama Saya Gempita, boleh dipanggil Ita..” ( Sambil menyodorkan tangannya ke arah anak-anak dan istri pak riduan )

Wajah Keluarga tersebut nampak sangat bahagia, karena disambut dengan baik oleh Gempita

Gempita : “ Nah, ini namanya handphone biasanya disingkat HP ,pasti pernah lihat ditelevisi,iya khan? sekarang tinggal memasukkan nomor Bapak Sudirman supaya kita bisa ngomong …nomornya mana pak ?”
Penjaga : “ Oh iya lupa bu.…Ma’ cepat kasih nomornya ke ibu Gempita , ( sambil membantu istrinya membuka kantongan plastik hitam dan menyerahkan kepada Gempita ) kami belum punya televisi Bu makanya belum begitu paham… He..he…he…”
Gempita : “ Oh gitu ( wajah gempita berubah sedikit iba),ya udah sekarang kita bisa ngomong ma pak Sudirman, nanti telpnya ku speaker aja, ( melihat wajah mereka nampak bingung bergegas Gempita merubah ke bahasa yang lebih sederhana ) maksudnya kubesarin suaranya, biar semua bisa dengar,semoga beliau mau mengangkat telponnya…ya….”

Tuuuuuuuuuuuttttttt……tuuuuuuuuttttttttttttt……tuuuuuuuuuuttt………suara nada tunggu berbunyi

Sudirman : “ Halo ini siapa ? “:

keluarga tersebut terpana dengan keadaan tersebut , dengan tanpa diminta seluruh keluarga menjawab “ pak ini riduan….Rodiah pak……..Tuti…….Jamal…..Ulfa….. “ semuanya menjawab…” Gempita hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka yang polos

Sudirman : “ Ha…ha….ha….Satu-satu ngomongnya saya gak ngerti….ini pake hpnya siapa pak Riduan ?
Penjaga : “ ( sambil meletakkan jari telunjuknya ke bibir menandakan anggota keluarga yang lain untuk diam dulu ) , ini hapenya ibu Gempita pak, ibunya mencari bapak kesini terus minta nomor Bapak “
Sudirman : “ Gempita ?? siapa ya? “
Penjaga : “ Loh saya kira temannya Bapak??”

Dengan isyarat Gempita berkata kepada Pak Riduan untuk memberikan kesempatan untuk bicara .

Penjaga : “ Bapak , Ibunya Mau ngomong “
Sudirman : “ Boleh, hallo? “
Gempita : “ Selamat Pagi Pak Sudirman “
Sudirman : “ Selamat Pagi, Maaf ini siapa Ya ?”
Gempita : “ Maaf Sebelumnya ya pak, Saya Gempita Pimpinan PT. Green Thailand Industry, adapun saya mencoba mencari Bapak beberapa hari ini, tapi katanya Bapak Lagi ada pelatihan dikantor pusat ya ?”
Sudirman : “ iya,ada apa ya mencari saya ?perasaan, saya gak ada urusan dengan perusahaan ibu “
Gempita : “ Iya Bapak, saya kesini atas keinginan sendiri, rencananya saya ingin menyewa rumah Bapak ini, karena saya sangat suka dengan lingkungannya, dan dekat dengan kantor kami, apa hal ini memungkinkan pak?
Sudirman : “ Oh..Begitu, Saya gak punya wewenang untuk menyewakan tempat ini Bu, karena rumah tersebut milik pimpinan saya, memang rencananya saya gak akan tinggal ditempat itu lagi, karena masa tugas saya disana sudah selesai, tapi untuk menyewakan rumah tersebut akan saya tanyakan dulu ke empunya Bu, gimana? Ibu apa buru-buru ingin menempatinya?”
Gempita : “ Gak juga sih pak, Jadi kapan kita bisa ketemu ya pak, untuk mengetahui hasil akhir pembicaraan Bapak dengan empunya rumah?”
Sudirman : Rencananya dua hari lagi saya akan kembali kesana dengan pengganti saya, tapi pengganti saya gak akan tinggal dirumah tersebut karena beliau putra asli daerah dan sudah punya keluarga disana, jadi sudah punya rumah sendiri , jadi jika saya sudah tiba saya akan menghubungi ibu, Ok ?”
Gempita : “ Baik pak, terima kasih atas waktunya.”
Sudirman :’ Sama-sama Bu,boleh saya Bicara dengan Pak Riduan?”
Gempita : “ Silahkan Pak, telponnya saya Speaker Kok”
Sudirman : “ Oh…gitu he..he..he.. ( pak sudirman tertawa )Pak Riduan ! “
Penjaga :” Iya Pak”
Sudirman : “ Lusa Saya Pulang tolong bereskan Barang-barang saya Ya??”
Penjaga : “ Baik Pak”
Sudirman :” Kamu mau apa?? Keluarga juga ada yag mau dnitip gak?”
Penjaga : “ ( Dengan sedikit malu-malu ) gak usah pak…terima kasih “
Sudirman : “ Ya udah , nanti saya aja yang pilihin ya?”udah dulu nanti aja lagi ngobrolnya klo dah ketemu“ Assalamualaikum…
Penjaga : “ Iya pak, Walaikum Salam ( dengan serentak Seluruh keluarga serta Gempita menjawab salam tersebut )”

Penjaga tersebut mengembalikan Hp yang dipegangnya kepada Gempita, nampak senyum bahagia diwajahnya karena sudah melewati pengalaman baru berbicara melalui HP.

Gempita : “ Gimana Semuanya udah Puas?”
Penjaga : “( mewakili keluarga ) udah bu makasih “
Gempita : “Ok, Klo gitu saya pulang dulu ya, nanti saya balik lagi klo pak sudirman udah kembali “
Penjaga : “ Jadi Ibu akan tinggal disini?”
Gempita : “ Mau nya sih begitu pak , tapi Bapak dan Keluarga suka gak saya tinggal disini?’
Penjaga : “ Kami sih terserah ibu saja, kami ini kan cuma penjaga rumah, tentu kami senang jika ada yang menempati, karena sudah beberapa bulan rumah ini sering kosong, Pak sudirman lebih sering keluar kota”
Gempita : “ Doain ya Pak, semoga yang punya rumah mau menyewakan rumahnya, ngomong-ngomong yang punya rumah siapa sih pak ?”
Penjaga : “ Saya juga belum begitu kenal Bu, orangnya sih masih muda dan berwibawa, waktu itu saya belum menjadi penjaga rumah ini, karena yang tinggal disini masih banyak termasuk, pak Sudirman dan Bosnya itu”
Gempita : “Ooo…makasih ya pak bantuannya, semoga apa yang kita inginkan bisa terkabul, maaf jadi ganggu waktu Bapak beres-beres rumah“
Penjaga : “ Gak Papa Bu, justru saya yang berterima kasih karena sudah diajak nelpon pake hempong he..he..he…”

Gempita membuka Tasnya kemudian memberikan rupiah kepada Ibu Riduan.

Gempita : “ Ini bu, buat beli makanan…maaf yak klo cuma sedikit …”
Ibu Penjaga : “ Apa ini bu??”
Penjaga : “ Gak usah Bu, terima kasih….”
Gempita : “ Gak Papa saya ikhlas kok, Bapak sudah membantu saya untuk bicara langsung dengan Pak sudirman, saya juga senang sekali mengenal keluarga Bapak “
Penjaga : “ Makasih Banyak ya Bu, ini sudah lebih dari Cukup “
Gempita : “ Ya udah…saya balik dulu ya pak, nanti kita ketemu lagi…mari Bu…mari adek- adek…”

Gempita menjabat tangan seluruh anggota keluarga sebelum meninggalkan mereka kembali kerumah.
*****

Tidak ada komentar: